PERANAN
KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT ANAK
A. A. Studi
Kasus Tentang Keluarga Anak Berbakat di Indonesia
Penelitian tahun 1982 mengenai studi banding antara
keluarga anak dengan IQ 130 diatas rata-rata, dengan keluarga anak IQ
rata-rata. Hasil studi ini menunjukan bahwa orang tua anak berbakat mempunyai
tingkat pendidikan, jabatan prafesional, dan penghasilan lebih tinggi. Lebih
banyak dari mereka yang mempunyai hobi membaca, walaupun secara umum, kebiasaan
membaca semua orang tua belum tinggi. Taraf aspirasi orang tua anak
berbakat sehubungan dengan pendidikan
anak lebih tinggi. Jumlah anak dalam keluarga lebih kecil dan presentase anak
berbakat yang termasuk anak sulung lebih tinggi. Gambaran keluarga anak
berbakat ini menunjukan kecenderungan yang
sama.
Sehubungan dengan ciri-ciri anak yang menurut orang
tua perlu dikembangkan, dinyatakan bahwa
orang tua anak berbakat lebih mementingkan ciri-ciri ketekunan dan
inisiatif, sedangkan orang tua anak IQ rata-rata lebih mementingkan ciri-ciri
kepatuhan pada anak. Anak berbakat tidak
banyak dituntut oleh orang tua dalammengerjakan tugas dirumah dibanding anak IQ
rata-rata, sehingga anak berbakat memiliki waktu luang yang banyak dalam
melakukan hal-hal yang mereka senangi, namun orang tua dari kelompok anak sama dalam memberikan
prioritas kepada ciri kerajinan dan paling kurang mementikan perkembangan
ciri-ciri kemandirian dan kebebasan. Hal
ini sebetulnya tidak diharapkan dari orang tua anak berbakat karena kedua ciri
tersebut justru merupakan ciri khas anak berbakat dan kreatif.
Mayoritas orangtua
dari kedua kelompok anak , dalammendidik anak tidak terlalu menekan,
pada peraturan yang ketat, serta tidak terlalu memberi kebebasan, akan tetapi
menentukan peraturan dengan mempertimbangkan keadaan dan kebutuhan anak. Tidak
otoriter, tetapi tidak laisses faire.
B. B. Mengembangkan
Kreativitas Anak di Rumah
Dari kasus jason, dapat kita lihat bahwasanya dalam
mengembangkan kreativitas anak diperlukan penerapan pendekatan 4P( pribadi,
pendorong, proses, dan produk). Dalam menampilkan ciri-ciri pribadi kreatif,
ibunya selalu menghargai keunikan pribadi jason, serta mendorong minat dan prakarsa jason dalam menulis lakon, tanpa
memberi tekanan kepada anak, tetapi membebaskan menjajaki dan mencoba
kegiatan-kegiatan kreatif. Demikian membantu tumbuh motivasi instrinsik yang kuat pada anak. Berperan sebagai model dan narasumber, ibun
menunjukan kepada anak, apapun yang dipilih untuk dilakukan, harus dikerjakan
dengan baik sampai selesai. Dengan menyediakan sarana dan prasarasna yang
beragam, ia memudahkan proses bersibuk diri secara kreatif. Dan kemudian ia
menunjukan bahwa ia menghargai produk-produk kreativitas anaknya, dengan
memajang karya-karya tersebut didalam rumah, hal ini akan makin memotivasi anak
untuk melakukan kegiatan kreatif.
C. c. Dampak
Sikap Orangtua Terhadap Kreativitas Anak
a. Beberapa
faktor penentu
Sikap orangtua secara
langsung mempengaruhi kreativitas anakmereka,
Menurut Amabile :
a) Kebebasan
; orang tua percaya serta memberikan kebebasan
kepada anaknya, serta cederung kreatif (tidak otoriter, tidak terlalu
mengawasi, dan mengatasi kegiatan)
b) Respek
; orang tua percaya dengan kemampuan anak,serta menghargai keunikan anak
c) Kedekatan
emosional yang sedang ; keterikatan emosi tidak lebih ataupunkurang, namun anak
benar-benar merasakan kasih sayangdariorangtua.
d) Prestasi
bukan angka ; menghargai perstasi anak.
e) Orang
tua aktif dan mandiri ; kompeten dan
mempunyai banyakminat.
f) Menghargai
kreativitas ; motivasi dari orangtua untukmelakukan hal-hal kreatif.
b. Orang
tua sebagai model
Penelitian menunjukan
bahwa anak kreatif mengidentifikasi diri dengan banyakorang dewasa dari dua
jenis kelamin, dan bahwa komunikasidengan orang dewasa yang menarik,aktif, dan
berprestasi, dapat merasang kreativitas anak. Orang tua juga dapat jadi model yang
kuat hanya dengan menunjukan kepercayaan dan kompetensi mereka. Orang tua dapat membantu anak menemukan
minat-minat mereka yang paling mendalam, dan mendorong anakmelakukan kegiatan
beragam, menunjukan kesempatan dan kemungkinan yang ada.
c. Sikap
orang tua yang menunjang dan tidakmenunjang pengembangan kreatifitas anak
a) Sikap
orang tua yang memupukkreativitas adalah ; menghargai pendapat anak, memberikan waktu untuk anak berpikir,
membiarkan anak dalam nmengambil keputusan, mendorong ketelitian anak, meyakinkan
anak bahwa orang tua menghargai apa yang diinginkan, menunjang, menikmati
kebersamaan, memberi pujian, mendorong kemandirian, dan melatih hubungan
kerja yang baik dengan anak.
b) Sikap
orang tua yang tidak memupuk kreativitas adalah ; mengatakankepada anak jika
salah dihukum, tidak membolehkan anak, sehingga
anak menjadimarah, tidak membolehkan anak mempertanyaan keputusan orang
tua, tidakmemperbolehkan anak bermain, orang tua ketat, orang tua memberi
saran-saran spesifik, orang tua kritis,
otrang tua tidak sabar, orang tua dan anak adu kekuasaan, orang tua menekan dan
memaksa anak untuk menyelesaikan tugas.
D. D. Orangtua
Sebagai Pendukung Program Anak Berbakat
Guru anak berbakat hendaknya mengakui peranan
penting dari dukungan orang tua dan tidak melihat orang tua sebagai ancaman,
misalnya karena terlalu mau ikut campur.perhatian orang tua terhadap kegiatan
mengajar guru dan kerjasama antar guru dengan orang sangat menunjang
keberhasilan program anak berbakat. Kelompok orang tua bisa membantu dengan
menyadarkan orang tua lain akankebutuhan anak berbakat dan kesempatan
pendidikan, yang dapat diberikan kepada mereka, seperti pengorganisasian
kegiatan pengayaan bagi anakbebakat yaitu ; program akhir minggu, atau program
mentor. Orang tua yang memiliki keahlian atau keterampilan khusus dapat
membantu mengajar seni, musik,dan komputer, serta meluaskan kesempatan untuk
anakberbakat.
Referensi ; Munandar,
Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas
Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar