HIDUP PENUH PILIHAN, APA YANG KAMU PILIH HARI INI MENENTUKAN MASA DEPAN MU

Rabu, 19 Juni 2019

Jejak Petualang

Jejak Petualang Pencari Sesuap Nasi
By : Yat


      Awal Kisah ku suatu siang berterikan panasnya matahari, Aku memulai pertarungan setelah menamatkan bangku kuliah. Rasa bangga terpancar diwajah Ibuku saat aku memakai TogaWisuda. Perjuangan hidupku dimulai saat tali Toga dipindahkan oleh Rektor dari Kiri Ke kanan. Dunia nyata, duni kerja, aku merasakan hidup semakin dewasa semakin sulit, banyak pertimbangan dan keputusan yang diambil, tidak boleh tergesa-gesa namun melalui pemikiran, keputusan yang matang, begitupun perjalanan cintaku, rumit penuh drama, di lain sisi mencari sesuap nasi saja aku masih terlutang-lantung apalagi soal cinta dan perasaan yang masih dirundung dilema. Dua sisi yang berbeda, bertolak belakang karena diri ku menginginkan pekerjaan dan sekaligus cinta, namun hanya harapan yang menggebu, akan tetapi jauh dari kenyatan dan kata sempurna, hal ini saling beriringan dan menguatka, walau pahit yang aku rasakan tidak semudah itu mengupayakan aku mendapatkan pekerjaan sekaligus cinta, disinilah perjalananku hidupku dimulai antara pekerjaa dan cinta, perjuangan hidup menjadi orang dewasa yang tidak lagi mengharapkan belas kasih Orangtua.

      Beberapa hari kemudian, aku terus berjalan, menjajaki serta memasuki dunia kerja, bertanya kian kemari untuk mendapatkan informasi lowongan kerja. Aku, chacha dan lidia bersemangat kala itu memasukan  dan mengantarkan surat lamaran kerja ke sekolah, Perusahaan dan tempat lainya melalui Via Pos, Gmail dan Antar langsung alamat, semua sudah aku lakukan. Biasanya informasi yang aku dapat dari kenala atau relasi, stroy WhatsApp dan Instagram. Namun, untuk mendaptkan pekerjaan tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh proses, memakan waktu lama dalam menunggu panggilan Interview kerja. Butuh kesabaran dalam menghadapi celoteha, cemooh para tetangga, namun aku bersikap seolah tak mendenga,  dan ku kuatkan hatiku anjing menggongong kapila tetap berlalu. Ada sebagian tetangga bertanya, sudah dapat kerja? lalu aku menjawab dalam proses pencarian, ku lihat seyuman itu menyungging terkesan palsu, alias senyum palsu. Aku tidak gentar tetap aku berjuang memulai aksiku berpetualang ria untuk menggapai impian merajut asa. aku begini untuk berjuang berpetualang mencari seuap nasi dan mengembangkan kompetensi diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar